Peralihan dari e-commerce ke conversational commerce (C-commerce) bukan sekadar perubahan teknologi, melainkan transformasi budaya transaksi:
1. Interaksi Satu Arah vs. Dua Arah
E-Commerce (Satu Arah):
Pelanggan “menjelajah” katalog statis—list produk, deskripsi, dan tombol “beli” yang tidak bisa ditanyai. Setiap pertanyaan di luar itu mengharuskan kontak terpisah (chat, telepon, email).C-Commerce (Dua Arah):
Percakapan real-time di dalam aplikasi pesan. Pelanggan bisa langsung bertanya, minta rekomendasi, atau menagih layanan/jasa tanpa meninggalkan jendela chat. Jawaban, katalog, dan transaksi muncul secara dinamis sesuai konteks.
2. Kebiasaan Transaksi yang Berubah
Offline → Online: Didorong oleh kenyamanan dan ketersediaan marketplace.
Online → Chat-Driven: Didorong oleh kebutuhan interaktivitas, personalisasi, dan kecepatan respons. Chat kini menjadi “loket” serba bisa: info, negosiasi, hingga pembayaran.
3. Benefit C-Commerce untuk Bisnis
Personalisasi Otomatis: Riwayat chat, preferensi, dan data pelanggan terekam, memungkinkan penawaran yang lebih relevan.
Frictionless Payment: Tagihan dan pembayaran (produk, tagihan PDAM, donasi) selesai dalam satu percakapan—tanpa klik ke luar.
Engagement Lebih Tinggi: Pelanggan merasa “didengar” dan dilayani seutuhnya di tempat mereka sudah nyaman berinteraksi.
4. Kenapa Sekarang Waktunya Menyiapkan Diri
Seperti e-commerce menciptakan kebiasaan belanja online satu dekade lalu, conversational commerce akan menjadi kebiasaan utama di mana “chat” adalah new storefront. Bisnis yang cepat beradaptasi akan:
Memimpin pengalaman pelanggan yang paling mulus.
Menciptakan keunggulan kompetitif yang sulit ditiru.
Menjadi trendsetter budaya transaksi di era digital berikutnya.
Mulai dari hari ini, Siapkan C-commerce Anda—ubah setiap percakapan menjadi peluang transaksi bersama Innovasia.