Pendahuluan
Transformasi digital telah merubah cara konsumen berinteraksi dengan bisnis. Salah satu inovasi yang muncul adalah conversational commerce, yaitu integrasi antara platform pesan instan dan proses transaksi.
Di Indonesia, tren ini berkembang pesat seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dan penggunaan aplikasi pesan seperti WhatsApp.
Pertumbuhan Pesat Conversational Commerce di Indonesia
Menurut laporan dari Research and Markets, industri conversational commerce di Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 21,9% secara tahunan, mencapai nilai transaksi sebesar US$13,1 miliar pada tahun 2023. Angka ini diproyeksikan meningkat menjadi US$31,2 miliar pada tahun 2028, dengan CAGR sebesar 19,0% selama periode 2022-2028.
Faktor pendorong utama pertumbuhan ini meliputi:
Peningkatan penggunaan smartphone dan internet: Meningkatnya aksesibilitas teknologi digital memudahkan konsumen untuk berinteraksi dengan bisnis melalui platform pesan.
Preferensi konsumen terhadap komunikasi langsung: Konsumen Indonesia menunjukkan kecenderungan untuk berinteraksi langsung dengan bisnis melalui chat, yang dianggap lebih cepat dan efisien dibandingkan metode tradisional.
Adopsi teknologi oleh pelaku bisnis: Banyak bisnis mulai mengintegrasikan platform pesan dalam strategi penjualan dan layanan pelanggan mereka untuk meningkatkan keterlibatan konsumen.
Dari E-Commerce ke Conversational Transactions
Tradisionalnya, e-commerce melibatkan proses belanja melalui situs web atau aplikasi dengan katalog produk. Namun, dengan conversational commerce, interaksi antara konsumen dan bisnis menjadi lebih personal dan langsung.
Innovasia, sebagai pelopor dalam bidang ini, memperkenalkan konsep Conversational Transactions. Konsep ini memperluas cakupan conversational commerce tidak hanya pada pembelian produk, tetapi juga pada berbagai jenis transaksi seperti pembayaran tagihan, donasi, dan layanan lainnya yang dapat dilakukan langsung melalui percakapan di platform pesan.
Perubahan Budaya Transaksi Konsumen
Perubahan dari transaksi offline ke online di Indonesia banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan e-commerce dan marketplace. Hal ini menciptakan infrastruktur dan kebiasaan baru dalam bertransaksi secara digital. Dengan munculnya conversational commerce, terjadi evolusi lebih lanjut di mana konsumen mulai terbiasa melakukan transaksi langsung melalui percakapan.
Studi menunjukkan bahwa konsumen lebih cenderung melakukan pembelian dari bisnis yang responsif terhadap chat. Hal ini menandakan bahwa komunikasi langsung dan personal menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen.
Kesimpulan
Pembayaran dalam percakapan bukan sekadar tren sementara, melainkan representasi dari perubahan mendasar dalam perilaku konsumen Indonesia. Dengan pertumbuhan pesat conversational commerce dan adopsi teknologi oleh bisnis, pembayaran melalui percakapan diperkirakan akan menjadi kebiasaan baru yang dominan. Bisnis yang ingin tetap relevan dan kompetitif perlu mempertimbangkan integrasi platform pesan dalam strategi transaksi mereka.
Referensi
Research and Markets. (2023). Indonesia Conversational Commerce Market Intelligence Report 2023.
GlobeNewswire. (2023). Indonesia Conversational Commerce Market Intelligence Report 2023.
VKTR. (2023). Indonesia Conversational Commerce Business Intelligence Report 2023.
Gupshup. (2023). The Future of Conversational Experience for Indonesian Businesses.
PayNXT360. (2023). Indonesia Conversational Commerce Market Intelligence and Future Growth Dynamics Databook.